Primbon2

loading...

Senin, 27 Mei 2019

Watak manusia berdasarkan hari dan hari pasaran

TABIAT MANUSIA BERDASARKAN HARI DAN HARI PASARAN DENGAN PEMBAGI 8
Perhitungan lain yang dikenal adalah perhitungan dengan cara menjumlahkan nilai hari dan nilai hari pasaran dengan pembagi 8. Untuk nilai hari dan nilai pasaran menggunakan standar nilai yang biasa digunakan, bukan standar nilai yang khusus.
Adapun cara perhitungannya dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai hari pasaran kemudian dibagi 8. Sisa dari perhitungan tersebut yang digunakan sebagai acuan. Jika hari dan hari pasaran dijumlahkan tidak mencapai 8 maka jumlah tersebut dianggap sebagai sisanya. Dan jika hasil penjumlah itu dibagi 8 tersebut tidak memiliki sisa atau pas maka dianggap bersisa 8.

a. Ginuron Keringan (jika perhitungan sisa 1)
Orangnya akan dihormati dan menjadi tempat berkeluh kesah karena bijaksana.

b. Dur Raben Apesan (jika perhitungan sisa 2)
Orangnya cenderung akan berganti-ganti pasangan, licik, dan akan mendapat kesusahan.

c. Nglampra Mblaur (jika perhitungan sisa 3)
Orangnya sering berpindah tempat hingga menemukan yang cocok.

d. Brama Panas (jika perhitungan sisa 4)
Orangnya sangat serakah dan tidak disukai orang lain.

e. Kuat Menangan (jika perhitungan sisa 5)
Orangnya akan berkuasa dan dinaungi kemenangan.


f. Cantula (jika perhitungan sisa 6)
Orangnya memiliki perangai buruk.

g. Punjul (Jika perhitungan sisa 7)
Orangnya memiliki kemampuan yang lebih dalam berbagai bidang.

h. Ilmu Lantipan (jika perhitungan sisa 8)
Orangnya memiliki kepandaian dan menguasai berbagai macam ilmu.

Contoh:
Misalnya Paijo Tse lahir pada hari Jumat Wage (6 + 4 = 10). Hasil penjumlahan tersebut kemudian dibagi 8 sehingga memiliki sisa 2. Jadi, menurut perhitungan ini Paijo Tse orangnya cenderung akan berganti-ganti pasangan, licik, dan akan mendapat kesusahan.


TABIAT MANUSIA BERDASARKAN HARI DAN HARI PASARAN DENGAN PEMBAGI 9
Perhitungan lain yang dikenal adalah perhitungan dengan cara menjumlahkan nilai hari dan nilai hari pasaran dengan pembagi 9. Untuk nilai hari dan nilai pasaran menggunakan standar nilai yang biasa digunakan, bukan standar nilai yang khusus.
Adapun cara perhitungannya dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai hari pasaran kemudian dibagi 9. Sisa dari perhitungan tersebut yang digunakan sebagai acuan. Jika hari dan hari pasaran dijumlahkan tidak mencapai 9 maka jumlah tersebut dianggap sebagai sisanya. Dan jika hasil penjumlah itu dibagi 9 tersebut tidak memiliki sisa atau pas maka dianggap bersisa 9.


a. Dangu Watu (jika perhitungan bersisa 1)
Orangnya akan mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hingga tua.


b. Jagur Macan (jika perhitungan bersisa 2)
Orangnya akan banyak orang yang tidak menyukainya sehingga kalau tidak hati-hati akan celaka.


c. Gigis Bumi (jika perhitungan bersisa 3)
Orangnya memiliki wibawa dan kekuasaan.


d. Keterangan Srengenge (jika perhitungan bersisa 4)
Orangnya akan menderita kemiskinan dan banyak halangan.


e. Nohan Rembulan (jika perhitungan bersisa 5)
Orangnya akan selalu dinaungi keberuntungan.


f. Wogan Uler (jika perhitangan bersisa 6)
Orangnya akan hidup miskin jika malas.


g. Talus Banyu (jika perhitungan bersisa 7)
Orangnya memiliki kemampuan dan adaptasi tinggi sehingga dalam karier akan sukses.


h. Wurung Geni (jika perhitungan bersisa 8)
Orangnya akan mendapatkan halangan dan rintangan hidup.


i. Dadi Kayu (jika perhitungan bersisa 9)
Orangnya akan dinaungi keberuntungan dan kemuliaan.


Contoh:

Sari Geyol lahir pada Sabtu Pahing (9 + 9 = 18). Hasil penjumlahan tersebut kemudian dibagi dengan pembagi 9 sehingga hasilnya tidak bersisa. Seperti aturannya bahwa jika tidak memiliki sisa (pas dibagi) maka dianggap bersisa 9. Jadi, menurut perhitungan ini Sari Geyol akan selalu dinaungi keberuntungan dan kemuliaan dalam hidupnya.

1 komentar:

Toh atau Tanda lahir ,tompel

Toh atau tanda lahir atau tompel makna arti tanda lahir  di dahi atau jidat  Tanda lahir,atau toh,tompel 1.Dahi atau jidatMenan...